Rabu, 09 Februari 2011

TIPE WANITA SEBAGAI SEORANG ISTRI

Seseorang akan merasa senang lagi bangga jika dapat memberikan sesuatu yang menurutnya berharga kepada orang lain. Kebanggaannya akan semakin bertambah jika orang yang diberinyapun menghargai pemberiannya.

Demikian pula dengan seorang suami. Apapun yang diberikan suami pada istrinya adalah usahanya untuk menyenangkan hatinya. Untuk itu apa saja yang di berikan terima saja dengan senang hati, meskipun umpamanya kurang pas dengan seleranya. Sebab itulah kemampuan suami. Menuntut lebih dari itu, bisa dikenakan “pasal” pemberatan. Yakni menuntut nafkah diluar kemampuan suami. Apa bila suami sampai susah dibuatnya, maka berdosalah istri nya.

Seorang wanita pasti akan senantiasa berupaya secara optimal untuk membahagiakan suami tercintanya. Padahal satu tindakan yang dapat membahagiakan suami ialah di syukurinya nafkah yang ia terimakan dan kemudian dapat dinikmati secara maksimal. Maka jelaslah bahwa kebiasaan bersyukur, termasuk didalamnya mensyukuri nafkah yang diterimakan oleh suami; adalah cerminan nyata dari ke pribadian wanita muslimah yang pantas mendapatkan kunci surga-Nya.

Type wanita memang macam-macam. Ada yang sudah merasa cukup dengan kenyang minum dan pakaian seadanya. Ada wanita yang suka bergaya macam selebritis, yang menuntut uang belanja banyak, hingga diluar batas kemampuan suaminya. Hingga yang tadinya diajak hidup bersama untuk saling memberi dan menerima, tetapi ternyata justru menjadi beban hidup yang berat. Type wanita seperti ini biasanya adalah wanita yang panasan (bukan cacing kepanasan).

Maksudnya, gampang panas hatinya jika melihat kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan berfikir dirinyapun harus mendapatkan kenikmatan yang sama, dalam soal harta benda. Tetangganya punya apa, ia ingin juga memilikinya. Maka dia menekan suami untuk segera mendapatkan benda-benda yang dimilikinya. Yang demikian tentu bukan lah wanita yang dirindukan surga. Jangan sampai istri meminta dibelikan pakaian, perhiasan atau yang lainnya, dengan cara memaksa. Seorang suami tanpa dimintapun akan memberikannya jika memang mampu.

Dan wanita yang pantas memasuki surga Allah,pasti jauh dari sifat wanita diatas. Ia memiliki tingkah laku yang lembut, penuh rasa syukur, tidak banyak mengajukan permintaan, dan tidak pernah mendesak. Kalau toh, ia terus-menerus mengajukan permintaan atau keinginannya, hal itu di sebab kan karena tidak ada nya rasa syukur atas segala apa saja yang dimiliki,sehingga mengakibatkan banyak kekurangan. Padahal, dengan banyak bersyukur pasti semua segala kebutuhan dapat tercukupi.